Opini
Oleh Muhammad Farras Fadhilsyah (Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia) pada hari Selasa, 12 Feb 2019 - 06:21:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Seberapa Efektifkah Alumni Universitas Mendukung Kandidat?

tscom_news_photo_1549927304.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : ist)

Dalam beberapa waktu terakhir banyak sekali pemberitaan mengenai beberapa alumni
tingkat universitas hingga tingkat sekolah mendukung kepada salah satu paslon di
dalam Pilpres 2019 ini. Hal ini menjadi fenomena yang unik dikarenakan mungkin
hanya di dalam Pilpres ini alumni dari berbagai universitas hingga tingkat sekolah
menengah atas berbondong-bondong untuk mendukung salah satu paslon.

Tidak tanggung-tanggung tingkat universitas nya pun juga memiliki tingkat ekstitensi yang
tinggi seperti Unversitas Indonesia (UI) hingga Universitas Trisakti. Inimenjadi fenomena yang unik karena bukan hanya salah satu paslon saja yangmemakai cara ini, kedua paslon pun tampak seperti berlomba-lomba untukmemperlihatkan banyak nya tingkat alumni untuk mendukungnya.

Di dalam teoripartisipasi pemilih pun tingkat alumni ini terbilang golongan yang abu-abu atau sebutsaja tidak jelas. Menurut Cholisin (2007: 154) ada lima pendekatan dalam perilaku memilih yakni struktural, sosiologis, ekologis, psikologis sosial dan pilihan rasional.

Jika kita lihat satu persatu dalam teori berikut dimanakah ketegori perkumpulan alumni ?

1) Menurut pendekatan struktural adalah kegiatan memilih dilihat sebagaiproduk dari konteks struktur yang lebih luas, seperti struktur sosial, sistempartai, sistem pemilihan umum, permasalahan dan program yang ditonjolkanpartai.
2) Sedangkan pendekatan sosiologis cenderung menempatkan kegiatan memilih
dalam kaitan dengan konteks sosial. Maknanya pilihan seseorang dalam
pemilihan umum dipengaruhi oleh latar belakang demografi dan sosial ekonomi, jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan,pendidikan, kelas,pendapatan dan agama.
3) Pendekatan ekologis hanya relevan apabila dalam suatu daerah pemilihanterdapat perbedaan karekteristik pemilih berdasarkan unit teritorial, sepertidesa, kelurahan,kecamatan, dan kabupaten.
4). Pendekatan psikologi sosial, salah satu penjelasan dari sisi psokologi sosial
untuk menjelaskan perilaku memilih dalam pemilihan umum adalah konsep
identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada persepsi pemilih atas partai yang adaatau keterikatan emosional pemilih terhadap partai tertentu.
5). Pendekatan psikologi sosial, salah satu penjelasan dari sisi psokologi sosial
untuk menjelaskan perilaku memilih dalam pemilihan umum adalah konsepidentifikasi partai. Konsep ini merujuk pada persepsi pemilih atas partai yang adaatau keterikatan emosional pemilih terhadap partai tertentu.

Dari 5 penjelasan mengenai perilaku pemilih untuk memilih suatu pilihan politikbahwa kategori perkumpulan alumni ini seperti abu-abu atau tidak jelas dimana letakalumni ini di kategorikan. Karena di dalam alumni itu tidak seperti sistem organisasiatau partai yaitu memiliki sebuah tokoh yang berpengaruh. Maka efek alumni initidak akan berefek luas dalam lingkup external.

Walaupun memiliki pengaruhmungkin hanya sedikit untuk di kalangan internal nya saja yaitu di dalam lingkupalumni itu sendiri, anggap saja seperti sebuah anak tingkat SD yang hanya ikut-ikutantentang cita-citanya ke depan. Memang tampaknya fenomena alumni memilih paslonini seakan-akan adalah gymik untuk memperlihatkan bahwa tingkat berpendidikantinggi memilih paslon tersebut. Terlebih yaitu tingkat universitas yang sudah memilikiekstitensi sendiri.

Gaya politik seperti ini lebih ditonjolkan kepada kandidat 01. Dimana memang elektabilitas 01 di kalangan rasional dan berpendidikan tinggi sangat rendah. Gymikini dilakukan untuk memperlihatkan kesan bahwa alumni universitas sangat bergengsipun memilih pasangan tersebut. Tetapi sekali lagi gerakan seperti ini tidak akanberbuahkan hasil yang banyak karena alumni itu tidak memiliki sebuah basisketokohan yang kuat, basis massa di tingat bawah pun juga mereka tidak punya.

Seperti hanya sebuah komunitas geng motor saja berpengaruh di dalam tidak untukdi luar, terlebih lagi fenomana alumni ini seperti tiba baru muncul di buat seakan akanmembuat gerakan ini semakin yakin hanya untuk gymik belaka.

Gerakan alumnimendukung paslon hanyalah sensasi semata di media social tidak berlaku dalamtingkat akar dan ranting di bawah.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

Oleh Swary Utami Dewi
pada hari Senin, 22 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...
Opini

Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo adalah dua hal yang dapat di sebut sebagai sebab dan akibat. Putusan MK dalam gugatan Pilpres, akan menjadi sebab dan penyebab ...